Rifanfinancindo – Orang yang pesimistis memiliki potensi masalah tidur yang lebih besar daripada mereka yang optimis. Temuan ini dibuktikan dalam sebuah penelitian baru-baru ini.
Studi yang dipublikasi dalam jurnal Behavioral Medicine menemukan bahwa mereka yang optimistis cenderung tidur lebih baik.
Dilansir dari Medical News Today pada Senin (19/8/2019), Rosalba Hernandez, asisten profesor dari University of Illinois Urbana-Champaign School of Social Work bersama dengan rekan-rekannya, melakukan studi mengenai kebiasaan tidur yang dikaitkan dengan optimisme pada 3.548 peserta berusia 32 hingga 51 tahun di Amerika Serikat.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Peserta dengan skor tes optimisme yang tinggi, cenderung tidur selama enam sampai sembilan jam setiap malamnya. Mereka juga lebih kecil kemungkinan terkena insomnia hingga 74 persen.
“Hasil dari penelitian ini mengungkapkan hubungan signifikan antara optimisme dan berbagai karakteristik tidur yang dilaporkan secara mandiri, setelah disesuaikan untuk beragam variabel termasuk karakteristik sosiodemografi, kondisi kesehatan, dan gejala depresi,” kata Hernandez.
Kurang Tidur Sebabkan Masalah Kesehatan
Hernandez mengatakan bahwa kurangnya tidur yang berkualitas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat saat ini.
“Kualitas tidur yang buruk dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan termasuk risiko obesitas, hipertensi, dan semua penyebab kematian yang lebih tinggi,” tambahnya.
Maka dari itu, keyakinan tentang hal-hal positif yang akan terjadi di masa depan, menjadi aset psikologis yang penting untuk hidup yang bebas penyakit dan kesehatan yang lebih baik.
Hernandez juga mengungkapkan asumsinya mengapa hal ini bisa terjadi.
“Orang yang optimistis lebih cenderung terlibat dalam penanganan aktif yang berfokus pad amasalah dan menginterpretasikan peristiwa yang menimbulkan stres, dengan cara yang lebih positif,” ungkapnya.
Hal itu mengurangi rasa khawatir serta pemikiran yang negatif saat mereka tertidur dan sepanjang siklus aktivitas tersebut. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6