Risiko Berbadan Gemuk di Tengah Corona COVID-19

Perut Gemuk dan Perut Buncit

 

RifanfinancindoPandemi COVID-19 di seluruh dunia memengaruhi banyak hal. Untuk menghadapinya, kita harus memperkuat sistem kekebalan tubuh dan bakteri sehat dalam usus. Kelebihan berat badan bisa berdampak pada kekebalan tubuh.

“Sampai ada vaksin atau tersedianya perawatan yang efektif secara luas, siapa pun yang melakukan kontak dengan virus akan sangat bergantung pada sistem kekebalan tubuh mereka untuk menjaga dari kekuatan destruktif COVID-19,” kata Dr Michael Mosley, seorang dokter yang juga merupakan presenter seperti dilansir Dailymail.

Bagaimana caranya? Mosley menjelaskan ada banyak bukti yang menunjukkan ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk mendukung sistem kekebalan tubuh kita saat ini dan untuk jangka panjang.

Baca Juga :

“Itu tidak rumit, menyakitkan atau mahal. Kita hanya perlu memperhatikan saran yang masuk akal yang berdasarkan bukti untuk mengurangi kelebihan berat badan, mendukung bakteri usus kita, mengurangi stres, menjadi aktif dan tidur nyenyak,” ujarnya.

Mosley berpesan agar memastikan tubuh sesehat mungkin. Itu berarti tetap bugar dan, yang terpenting, kurangi berat badan berlebih, karena obesitas dan gula darah tinggi memberi tekanan ekstra pada jantung dan paru-paru, yang harus membantu ketika sistem kekebalan tubuh berjuang melawan virus.

Mengapa? Untuk Anda yang kelebihan berat badan, Mosley menjelaskan, semakin gemuk Anda, semakin rendah kapasitas paru-paru. Jadi jika COVID-19 menyerang paru-paru, kemungkinan besar Anda akan berakhir di ruang perawatan intensif.

“Kelebihan lemak, terutama di sekitar perut, juga meningkatkan peradangan kronis di tubuh Anda, yang pada gilirannya membuat respons kekebalan tubuh Anda kurang efisien,” jelasnya.

Diabetesi Cenderung Lebih Rentan

Pinggang yang besar sering berjalan seiring dengan peningkatan kadar gula darah, dan orang-orang dengan diabetes tipe 2 atau prediabetes (di mana gula darah tinggi tetapi belum dalam kisaran diabetes) cenderung lebih rentan terhadap infeksi dan komplikasi.

“Mulailah dengan mengosongkan kulkas Anda dari junk food yang menggoda dan isi dengan buah segar, sayuran, yogurt dan protein tanpa lemak,” kata Mosley.

Mosley mengatakan orang mungkin tidak menyadari bahwa makan makanan olahan dan junk food, dan mempertahankan makanan favorit misalnya saja setiap hari makan siang sandwich, dan makanan yang sama malam demi malam. Ini dapat merusak sistem kekebalan tubuh, termasuk ketika Anda sangat membutuhkannya untuk bekerja.

“Makan banyak makanan manis atau olahan hanya akan memperkuat dan memberi makan mikroba ‘buruk’, pro-inflamasi yang hidup di usus,” kata Mosley. Rifanfinancindo.

 

Sumber : Liputan 6

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.