Rifan Financindo – Penyakit hipertensi tidak bisa didiagnosis hanya dengan satu kali pengukuran tekanan darah. Selain melakukan cek di klinik, seseorang harus terlebih dulu melihat tensi dengan mengukurnya secara mandiri.
Menurut Yuda Turana, dokter spesialis saraf dan anggota dewan pembina Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia, bila ada mencurigai apakah terkena hipertensi atau tidak, ada beberapa cara untuk mengukur tekanan darah di rumah.
“Kalau untuk diagnosis, sebaiknya diukur sampai 10 hari, di mana pengukuran hari pertama itu diabaikan,” kata Yuda dalam temu media di Jakarta beberapa waktu yang lalu, ditulis Senin (23/9/2019).
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Untuk waktu pengukuran, lakukan di pagi sekitar setengah jam setelah bangun tidur, serta usai buang air kecil atau sebelum mengonsumsi obat. Selain itu cek juga pada malam hari sebelum tidur.
Lakukan Dengan Posisi Duduk
Untuk pengukuran tekanan darah Yuda juga menyarankan agar aktivitas ini dilakukan dengan posisi duduk.
“Diukur dalam posisi duduk. Sebaiknya lakukan dua sampai tiga kali sekali pengukuran. Di pagi dan di malam sebelum tidur yang dilakukan sama,” ujar Dekan Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jakarta ini.
“Dilihat selama tujuh sampai 10 hari. Kalau kurang atau sama dengan 135 itu bukan, tapi kalau lebih dari itu bisa berarti hipertensi.”
Untuk risiko tinggi terhadap kejadian kardiovaskular sendiri bisa meningkat ketika rata-rata pengukuran tekanan darah di rumah pada pagi dam malam hari memperlihatkan tekanan darah sistolik di atas 145 mmHg dan jika tekanan darah di klinik di atas 150 mmHg.
Di sisi lain, bagi mereka yang sudah memiliki kondisi hipertensi haruslah secara rutin memantau tekanan darah agar kondisi tersebut tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih mematikan seperti stroke.
“Kalau tujuan pengobatan tentu tergantung seberapa terkontrol tekanan darahnya. Ada yang mungkin mau setiap hari silahkan, kalau tidak sempat ya tiga kali seminggu,” kata Yuda menjelaskan. Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6