PT Rifan Financindo – Selama ini, banyak orang Indonesia melakukan pengobatan kanker ke Singapura. Salah satu alasan yang banyak dikemukakan adalah bagaimana majunya fasilitas perawatan kanker di negara tetangga tersebut.
Meskipun begitu, pakar kanker dari Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura, Dr. Ang Peng Tiam mengatakan bahwa fasilitas bukanlah penentu baik buruknya suatu kualitas layanan medis untuk kanker. Konsultan Senior Onkologi Medis itu mengatakan bahwa yang paling penting sesungguhnya adalah profesionalisme dari para dokter itu sendiri.
“Fasilitas itu gampang diduplikasi, yang paling sulit adalah kualitas orang-orangnya,” kata Ang ditemui Health Liputan6.com di kawasan Sudirman beberapa waktu lalu, ditulis Senin (1/4/2019).
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Ang mengungkapkan, ketika dia menjalani pelatihan dokter di Stanford University, fasilitas yang diberikan padanya dan teman-temannya untuk belajar sangatlah minim. Walaupun begitu, mereka berhasil menjadi dokter-dokter kelas dunia yang bahkan mendapat pasien para pejabat serta tokoh-tokoh dunia.
“Saya melihat selama ini, orang-orang banyak menghabiskan biaya untuk fasilitas tetapi bukan pada pelatihan,” ujar Ang menambahkan.
Satu dokter hebat tidaklah cukup
Menurutnya, hanya satu dokter yang ahli saja tidaklah cukup. Bahkan jika fasilitas canggih tersedia. Ang mengatakan bahwa harus ada dokter-dokter ahli yang siap saling bekerjasama. Khususnya dalam perawatan kanker.
“Kalau mau mendapatkan perawatan kanker yang sukses, seluruh tim harus brilian. Kalau kita buat sebuah ilustrasi, ada sebuah negara dengan sistem transportasi yang buruk, sementara penyimpanan obatnya baik dan obat harus segera diantarkan, tetap saja obatnya akan jadi buruk. Meskipun obatnya sama, tapi yang didapatkan pasien adalah obat yang sudah kadaluwarsa,” kata dokter yang juga Direktur Medis PCC itu.
Begitupula dengan dalam sebuah tim kedokteran. Apabila satu dokter salah melakukan diagnosis, maka hasil dari perawatan itu sendiri akan terpengaruh.
“Itulah mengapa dalam perawatan kanker bukan soal fasilitas atau ‘hardware’ tetapi tentang ‘software’,” kata Ang menambahkan.
“Fasilitas cuma soal uang. Ada banyak uang untuk fasilitas. Kalau Anda punya dokter yang baik, orang-orang akan menginvestasikan untuk menyediakan fasilitas pelayanan yang baik. Mesin itu mudah untuk dibeli. Kalau punya mesin tapi orang tidak tahu cara pakainya, itu tidak berguna,” pungkas Ang. PT Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6