PT Rifan Financindo – Kurang tidur atau pun kelebihan tidur sama-sama berdampak negatif terhadap kesehatan. Kurang tidur bisa berujung pada penyakit kronis seperti diabetes, masalah kardiovaskular, obesitas, dan depresi.
Sementara kelebihan tidur pun tidak baik bagi kesehatan. Studi terbaru yang dimuat dalam European Heart Journal mengungkap, tidur terlalu lama memiliki dampak sama buruknya dengan kurang tidur.
Melansir laman Medicalnewstoday, kandidat doktoral dari McMaster University di Ontario serta Peking Union Medical College di Chinese Academy of Medical Sciences, Tiongkok, Chuangshi Wang meneliti kebiasaan tidur lebih dari 116 ribu orang usia 35 sampai 70. Wang juga berlaku sebagai penulis utama penelitian.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Para partisipan itu diteliti status sosioekonomi, gaya hidup, aktivitas fisik, pola makan, penggunaan obat, serta sejarah penyakit kronis dalam keluarganya. Kesemuanya pun pernah terlibat dalam studi Prospective Urban Rural Epidemiology (PURE).
Selama studi 8 tahun itu, 4.381 partisipan meninggal dunia, 4.365 orang terkena serangan jantung atau stroke. Dan studi yang dilakukan Wang bersama para peneliti lainnya mengungkap, orang yang tidur lebih dari 6-8 jam per hari cenderung lebih cepat meninggal atau mengembangkan masalah kardiovaskular.
Dengan kata lain, orang yang durasi tidurnya lebih lama dari waktu yang direkomendasikan berisiko 5 persen lebih tinggi meninggal lebih cepat atau mengalami masalah jantung dibandingkan mereka yang durasi tidurnya sesuai rekomendasi.
Sementara, mereka yang tidur selama 9-10 jam per hari berisiko 17 persen lebih tinggi untuk mengembangkan masalah jantung dan pembuluh darah serta meninggal lebh cepat. Begitu pula dengan orang yang rutin tidur lebih dari 10 jam per hari. Risiko meninggal dini dan mengalami masalah jantung meningkat hingga 41 persen.
“Studi kami menunjukkan bahw durasi optimal dari perkiraan tidur adalah enam hingga delapan jam per hari untuk orang dewasa,” ucap Wang.
“Mengingat bahwa ini merupakan studi observasional yang hanya menunjukkan keterkaitan dibandingkan pembuktian hubungan kausal, kita tak bisa mengatakan bahwa terlalu banyak tidur murni menyebabkan masalah jantung,” jelas Wang.
“Meski begitu, kurang tidur bisa menjadi penyebab terselubung kematian serta kasus kardiovaskular. Sedangkan terlalu banyak tidur mengindikasikan kondinsi yang meningkatkan risiko tersebut,” jelasnya. PT Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6