Rifanfinancindo – Hipertensi paru merupakan penyakit mematikan, bahkan lebih tinggi dibandingkan kanker payudara dan kanker kolorektal. Berdasarkan data yang dihimpun Yayasan Hipertensi Paru Indonesia (YHPI) selama beberapa tahun terakhir, sebanyak 80% pasien hipertensi paru tinggal di negara-negara berkembang, yang sering dikaitkan dengan penyakit jantung bawaan, penyakit paru lainnya (seperti penyakit paru obstruktif kronis, PPOK), autoimun, pembekuan darah (emboli), dan sebagainya.
“Kelainan jantung bawaan menyebabkan adanya lubang di jantung, sehingga aliran darah dari sisi kanan jantung menjadi terganggu. Akibatnya, darah akan sulit mengalir ke paru-paru dan tekanan pada arteri paru-paru juga meningkat,” ujar ahli hipertensi paru dr Lucia Kris Dinarti, SpPD, SpJP dari RS Sardjito Yogyakarta, di Jakarta, Senin (24/9)
Baca juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
Nah ladies agar tidak terserang penyakit mematikan tersebut, kamu dapat melakukan screening hipertensi paru yang bisa dilakukan sejak dini, agar penyakit ini dapat ditangani secepatnya, sebelum berkembang menuju komplikasi lain yang bisa berakibat fatal.
Ada beberapa bentuk pemeriksaan dan deteksi dini yang bisa dilakukan. Seperti screening 1, yakni pemeriksaan dengan stetoskop, untuk menemukan masalah dari irama jantung. Selanjutnya screening 2 berupa rekam dan USG jantung untuk mengetahui adanya kelainan pada jantung, khususnya pembengkakan jantung bagian kanan.
“Seseorang diketahui sudah terlambat bila sudah terjadi pembesaran jantung bagian kanan. Sesak tanpa sebab menjadi tanda awal yang bisa dideteksi lebih dalam,” jelasnya.
Screening bahkan bisa dilakukan pada janin yang masih berada dalam kandungan, lalu dilanjut saat bayi lahir usia 1 bulan, 3 bulan, 1 tahun, 6 tahun lalu kelas 1 dan 4 SD, 1 SMP dan 1 SMA.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum YHPI, Indriani Ginoto mengungkap, penanganan hipertensi paru di Indonesia sayangnya masih terkendala oleh berbagai faktor, termasuk belum luasnya kesadaran terhadap bahaya penyakit hipertensi paru.
Karenanya pemerintah diharapkan dapat membantu para pasien hipertensi paru untuk segera memperoleh pengobatan terhadap penyakit ini. Peningkatan pemahaman dan kewaspadaan akan hipertensi paru di kalangan masyarakat awam juga sangat diperlukan, agar penyakit mematikan ini bisa disadari lebih cepat.
Hipertensi paru sendiri merupakan kondisi terjadinya tekanan darah tinggi di arteri pulmonalis atau paru, yang pada akhirnya membuat jantung kanan bekerja lebih keras dari seharusnya dan dapat berakibat fatal dalam waktu cepat. Rifanfinancindo.
Sumber : Vemale