Rifan Financindo – Mendengar kata kolesterol banyak yang langsung memberi cap ‘buruk’. Padahal, kolesterol juga memiliki peran bagi tubuh.
Kolesterol merupakan salah satu senyawa lemak (lipid) yang menyerupai lilin. Sebagian kolesterol diproduksi di hati, serta sebagian lainnya didapatkan dari makanan seperti disampaikan ahli gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Yesi Herawati dalam keterangan tertulisnya.
Yesi menjelaskan kolesterol tinggi (hiperkolesterol) adalah kondisi dimana tingkat kolesterol dalam darah melampaui kadar normal. Sehingga dapat berpengaruh buruk bagi kesehatan.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
“Makanya tak heran kalau ada orang yang sudah menjalankan diet rendah lemak masih tetap tinggi kolesterolnya karena produksi di hatinya tinggi,” kata Yesi.
Fungsi kolesterol adalah turut memproduksi sel-sel sehat, sejumlah hormon (seperti hormon testosteron, kortisol, dan estrogen), vitamin D dan asam empedu untuk membantu mencerna lemak dari makanan.
“Walaupun dibutuhkan, kolesterol yang berlebih akan tertimbun di sepanjang dinding pembuluh darah arteri sebagai plak. Sehingga aliran darah menjadi sempit dan terhambat,” jelas Yesi.
Oleh karena itu, banyak bagian tubuh yang kekurangan pasokan darah. Hal inilah yang dapat menimbulkan masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung atau stroke.
LDL dan HDL
Di dalam darah ungkap Yesi, kolesterol dibawa oleh protein yang disebut lipoprotein. Terdapat dua jenis lipoprotein dengan kepadatan rendah (LDL) yang biasa kita kenal dengan kolesterol jahat, dan lipoprotein dengan kepadatan tinggi (HDL) yang lebih kita kenal dengan kolesterol baik.
“LDL bertugas mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan. Namun jika jumlah kolesterol melebihi kebutuhan, maka dapat mengendap pada dinding pembuluh arteri dan menyebabkan penyakit jantung atau stroke,” tukas Yesi.
Sedangkan HDL berfungsi mengangkut kolesterol kembali ke organ hati. Di dalam hati, kolesterol akan dihancurkan atau dikeluarkan oleh tubuh melalui kotoran.
Jumlah HDL yang lebih tinggi daripada LDL dalam tubuh sangat baik untuk kesehatan dan dapat membantu pencegahan penyakit kronis. Selain kolesterol LDL dan HDL, terdapat senyawa lipid lainnya yang sering diperiksa bersama kolesterol, yaitu trigliserida.
“Trigliserida adalah jenis lain dari senyawa lemak. Tubuh akan mengubah kalori yang tidak digunakan menjadi trigliserida dan dilepaskan menjadi diantara waktu makan,” lanjut Yesi.
Yesi memaparkan kadar trigliserida yang tersimpan dalam sel lemak akan semakin tinggi, jika kalori (karbohidrat dan lemak) yang tertimbun lebih banyak daripada kalori yang terbakar.
Belum diketahui secara pasti bagaimana kadar trigliserida yang tinggi berperan menyebabkan aterosklerosis, yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner atau stroke.
“Namun kadar trigliserida yang tinggi dapat menjadi tanda pengendalian yang buruk terhadap penyakit diabetes tipe 2, hipotiroidisme, penyakit hati, dan penyakit ginjal,” ucap Yesi.
Kenaikan kadar trigliserida dalam tubuh seseorang juga dapat disebabkan oleh faktor genetik, kegemukan, terlalu banyak mengonsumsi minuman keras, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi gula atau lemak. Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6