Rifanfinancindo – World Health Organization (WHO) mengeluarkan sebuah panduan bagi umat Muslim agar tetap aman selama melakukan ibadahnya di masa Ramadan di tengah pandemi COVID-19.
Salah satu yang tertera dalam edaran tersebut adalah agar tetap sehat meski menjalani puasa di bulan Ramadan di tengah pandemi COVID-19. Berikut ini ringkasan isinya:
1. Puasa di Tengah Pandemi
Dalam edarannya, WHO menyatakan bahwa tidak ada penelitian terkait risiko infeksi COVID-19 ketika seseorang berpuasa.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
“Sehingga orang yang sehat boleh tetap berpuasa selama Ramadan seperti tahun-tahun sebelumnya,” tulis WHO seperti dikutip dari panduan resminya pada Kamis (23/4/2020).
Sementara itu, bagi pasien COVID-19, WHO meminta mereka berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, seperti yang dilakukan apabila memiliki penyakit lainnya.
2. Tetap Aktif Secara Fisik
Terkait aktivitas fisik, WHO tetap meminta agar masyarakat selalu bergerak, menjaga jarak fisik, kebersihan tangan selama olahraga. Sebagai pengganti kegiatan di luar ruangan, WHO lebih mendorong kegiatan fisik dalam ruangan dan kelas daring.
Selain itu, mereka juga mengingatkan warga pentingnya nutrisi dan hidrasi yang penting selama bulan Ramadan.
“Orang harus makan bervariasi dan makanan segar yang tidak diproses setiap hari serta banyak minum air putih,” tulis Badan Kesehatan Dunia tersebut.
3. Hindari Rokok dan Tembakau
WHO juga tidak merekomendasikan penggunaan rokok atau tembakau saat berpuasa karena risiko penyakit seperti COVID-19 akan meningkat.
“Perokok yang sering merokok mungkin memiliki telah memiliki penyakit paru-paru atau kapasitas paru-paru yang berkurang, sehingga sangat meningkatkan risiko penyakit serius dari COVID-19.”
4. Menjaga Kesehatan Mental
Terkait kesehatan mental dan psikososial, WHO meyakinkan bahwa meski dilaksanakan dalam situasi yang berbeda, orang beriman tetap bisa berefleksi, berdoa, berbagi, dan saling peduli dengan menjaga jarak.
“Pastikan keluarga, teman, dan lansia terlibat dalam jarak fisik yang perlu dipertimbangkan,” tulis WHO. Mereka juga merekomendasikan untuk berinteraksi secara digital dengan orang lain.
“Menawarkan doa khusus bagi orang sakit, bersama pesan harapan dan kenyamanan, adalah cara untuk menjalankan Ramadan sembari menjaga kesehatan masyarakat,” tulis mereka.
5. Waspada Terhadap Kekerasan dalam Rumah Tangga
Kekerasan Dalam Rumah Tangga menjadi salah satu sorotan semenjak pembatasan berkegiatan di luar rumah dijalankan oleh banyak negara.
Maka dari itu, WHO meminta agar masyarakat tetap memperhatikan dan tanggap terhadap situasi kekerasan pada perempuan, anak, dan orang termarjinalkan yang rentan terjadi ketika orang berkegiatan dalam rumah.
“Para pemimpin agama dapat secara aktif berbicara menentang kekerasan dan memberikan dukungan atau mendorong korban untuk mencari bantuan.” Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6