PT Rifan Financindo – Virus Corona telah menjerumuskan dunia ke dalam ketidakpastian dan berita terus-menerus tentang pandemi tanpa henti. Semua ini berdampak buruk pada kesehatan mental masyarakat, terutama mereka yang sudah hidup dengan kondisi masalah mental seperti kecemasan dan OCD. Jadi bagaimana kita dapat melindungi kesehatan mental kita?
Semakin meluasnya penyebaran pandemi COVID-19 di berbagai penjuru negara, membuat beberapa lokasi pertemuan favorit seperti restoran, kafe, bioskop dan sekolah ditutup. Seperti yang baru saja terjadi di kota besar seperti New York City yang pada hari ini (16 Maret) menutup sekolah-sekolah, restoran, bar, dan area lainnya dalam usaha penghentian penyebaran virus corona mematikan.
Sekolah-sekolah yang ditutup akan memulai sistem pembelajaran remote digital learning pada 23 Maret agar murid-murid tidak tertinggal pelajarannya. Restoran dan bar diarahkan untuk hanya diperbolehkan untuk ‘take out’ dan ‘delivery’.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Wali Kota New York City Bill de Blasio mengatakan, saat ini negara sedang menghadapi ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kita harus menanggapinya dengan mentalitas masa perang.
Hingga saat ini, Amerika telah mencatat 3.774 orang terinfeksi dan 69 kematian terkait pandemi COVID-19. Sedangkan New York City sendiri dengan jumlah populasi lebih dari 8 juta orang, telah mengantongi 5 kematian.
Kang Kyung-Wha, Menteri luar negeri Korea Selatan mengungkapkan pemikirannya bahwa pemeriksaan menyeluruh menjadi kunci tingkat fatalitas COVID-19 di Korea Selatan tetap rendah, dan merupakan kewajiban pemerintah untuk mencegah kepanikan warganya, mengutip dari BBC.
Beberapa ahli kesehatan masyarakat melaporkan, seseorang yang menunggu di terminal yang ramai berpotensi menyebabkan lebih banyak orang terinfeksi virus. Lalu, bagaimana mengatasi kecemasan dan kebosanan akan aktivitas yang hanya bisa di sekitar rumah?
WHO telah merilis dokumen untuk mengatasi masalah mental dan stres saat wabah. Beberapa di antaranya termasuk: hindari menonton, membaca atau mendengar berita yang dapat membuat Anda merasa cemas atau stres; perkaya informasi praktis terkait persiapan dan perlindungan diri dan orang-orang tersayang; update informasi di suatu waktu saja untuk menghindari penumpukan informasi yang membuat stres sekaligus mencegah hoax.
Berikut ini merupakan tips menjaga kesehatan mental dari berita pandemi COVID-19:
1. Batasi dan Berhati-Hati Saat Membaca Berita
Sebaiknya hanya menonton dan membaca update informasi dari sumber terpercaya, seperti WHO, CDC, NYTimes, atau untuk warga Indonesia, seperti Kementerian Kesehatan.
2. Rehat dari Media Sosial dan Mute Grup atau Berita yang Bersifat Memicu
Mute kata kunci yang bisa memicu kecemasan di Twitter dan berhenti mengikuti atau mute akun tersebut. Mute grup WhatsApp dan sembunyikan postingan dan feed facebook jika itu membuat Anda cemas.
3. Mencuci Tangan, Tapi Tidak Berlebihan
Sifat obsessive compulsive disorder (OCD) dapat meningkatkan kecemasan mereka jika terus menerus disuruh untuk mencuci tangan.
4. Tetap Terkoneksi dengan Orang Lain
Anda bisa menghubungi keluarga atau orang lain dengan ‘face to face’ via video call. Jika Anda mengisolasi diri, seimbangkan antara rutinitas dan pastikan setiap hari memiliki variasi.
5. Hindari Kelelahan
Selama berminggu-minggu pandemi COVID-19 menyerang, penting untuk mengisi penuh energi dengan istirahat agar saat pandemi sudah reda, Anda tidak kaget akan kesibukan yang sebelumnya biasa Anda hadapi. Jangan sampai Anda tidak ada kontak sama sekali dengan sinar matahari. Lakukan olahraga, makan dengan baik dan tetap terhidrasi. PT Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6