PT Rifan Financindo – Diabetes merupakan penyakit kronis yang harus ditangani dengan serius. Diabetes menurunkan kemampuan tubuh untuk mencerna gula dan menimbulkan risiko penyakit lainnya.
“Pada orang diabetes, kemampuan tubuh untuk memasukkan gula ke dalam sel itu menurun. Akibatnya gulanya hanya beredar dalam darah, tidak masuk ke dalam sel,” kata Dokter Spesialis Gizi Klinik Dr. dr. Fiastuti Witjaksono.
Sempat ada anggapan di masyarakat bahwa diabetes adalah penyakit turunan. Namun hal itu disangkal oleh Fiastuti. Menurutnya, kebanyakan kasus diabetes diakibatkan oleh gaya hidup dan pola makan yang buruk.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Makanan dan minuman berkadar gula tinggi, khususnya yang dalam kemasan merupakan kontributor terbesar terhadap perkembangan penyakit diabetes di Indonesia.
Dokter spesialis gizi itu mengungkapkan bahwa kebanyakan makanan dan minuman hanya memiliki kalori besar tanpa adanya gizi dan tinggi gula.
Semua orang memiliki risiko diabetes
Konsultan metabolik endokrin Dr. dr. Fatimah Eliana, SpPD, KEMD, FINASIM menjelaskan bahwa semua orang memiliki risiko diabetes yang sama karena gaya hidup, baik itu laki-laki maupun perempuan.
“Jadi lebih banyak karena faktor gaya hidup, nomor satu. Genetik juga berperan tapi itu hanya sekian persen (berjumlah sedikit). Biasanya sih pasien diabetes di Indonesia itu 90 persen karena gaya hidup. Hanya 10 persen yang bukan karena gaya hidup,” kata Fatimah.
Dampak dari meningkatnya kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi juga tampak dari semakin luasnya usia pasien diabetes. Menurut Fatimah, di masa lampau, pasien diabetes cenderung berusia di atas 40 tahun. Namun kini, tidak sedikit pula pasien diabetes yang masih berusia 30 tahun.
Kemasan dan rasa pangan yang lezat menyebabkan orang cenderung lupa menghitung dan membatasi jumlah gula yang dikonsumsi. Padahal, menurut Fiastuti, batas maksimal mengonsumsi gula adalah 4 sendok makan per hari.
Batas maksimal itu tidak hanya berlaku untuk gula yang ditambahkan ke dalam minuman seperti teh manis. Namun gula yang ada dalam makanan sehari-hari, seperti nasi, sayuran dan kue-kue. PT Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6