Rifanfinancindo – Rutin mengonsumsi susu tak hanya baik untuk kesehatan tulang. Salah satu sumber protein hewani ini ternyata bisa membantu menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Hasil ini diperoleh dokter spesialis gizi klinis, Diana F Suganda, M.Kes, dari Journal of the American College of Nutrition pada 2009. Jurnal tersebut menjelaskan bahwa asupan dairy foods (susu dan turunannya) yang disertai dengan diet rendah garam bermanfaat bagi kelompok hipertensi menurunkan tekanan darahnya.
“Penelitian mereka itu paling gampang,” kata Diana.
“Kalau kita kasih makanan mengandung magnesium, makanan mengandung kalium, satu-satu begitu kan repot. Makanya, di penelitian itu mereka memakai penggatinya adalah susu,” katanya pada diskusi Kupas Tuntas Kebaikan Susu untuk Tunjang Kesehatan Tubuh pada Selasa, 15 Mei 2019.
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Diana, mengatakan, hipertensi dipengaruhi oleh berbagai mineral; natrium, kalium, dan magnesium. Kalau kadar di dalam tubuh cukup dan tidak berlebihan, tidak terjadi proses faktor risiko dari penyakit kardiovaskular tersebut.
Susu, kata Diana, mencakup semua mineral tersebut. Sehingga angka kejadian kekambuhan hipertensi pada pasien jadi terjaga,”Tapi tetap di penelitian tersebut ditekankan bahwa diberikan diet rendah garam. Dikurangi natriumnya, tapi tambahan mineral dari susu tadi.”
Hipertensi Tak Bisa Turun
Menurut Diana, hipertensi itu tak bisa turun, langsung normal pun tidak. Akan tetapi bisa tetap dijaga stabilatau bisa turun sedikit atau tidak naik. Justru, yang dikhawatirkan dari hipertensi ini ketika tanpa disadari organ-orang di tubuh mulai mengalami kerusakan.
“Kebayang enggak, sih, jangka panjang tekanan darah tinggi terus? Bisa kena ke mata, ke ginjal, sedangkan hipertensi tidak bergejala,” kata Diana.
“Kamu cuma tahu kalau tekanan darahnya tinggi kalau tensi (mengukur tekanan darah). Cuma kamu tidak pernah merasakan gejala apa-apa,” Diana menekankan.
Beda dengan sakit mag, yang rasa sakitnya bisa kita rasakan dan akan langsung hilang setelah minum obat mag. Sementara hipertensi, tidak bergejala sama sekali, tahu-tahu ginjal rusak, mata mengalami penurunan. Pas dicek, ternyata itu dampak dari hipertensi jangka panjang.
“Kita bicara jangka panjang, ya. Bukan yang satu atau dua tahun,” kata Diana.
Hipertensi Pengaruh dari Makanan
Diana, mengatakan, hipertensi bisa terjadi karena pengaruh dari asupan sehari-hari. Kurang serat, kurang gerak, dan tinggi garam.
“Kalau dulu hipertensi penyakit kakek-kakek, kalau sekarang muda-muda. Umur 25 sampai 30 sudah hipertensi atau pre-hipertensi,” katanya.
Sekarang ini kita tak bisa menutup mata. Terpampang di pelupuk mata bagaimana dengan mudahnya menemukan makanan tinggi pengawet. “Makanan siap saji itu kadar garamnya tinggi,” katanya.
Bila kebiasaan ini tidak segera diubah, jangka panjangnya bisa menyebabkan meningkatkan risiko hipertensi. “Nah, pada pasien sudah hipertensi, dengan mengonsumsi susu bisa terkontrol,” ujarnya. Rifanfinancindo.
Sumber : Liputan 6