PT Rifan Financindo – Bagaimana tidur semalam? Menyenangkan? Pastikan tidur semalam berkualitas. Bila kurang tidur bisa membuat seseorang jadi gampang marah.
Sebelumnya, penelitian pernah mengungkap kurang tidur dapat meningkatkan emosi negatif seperti kecemasan dan kesedihan serta menurunkan emosi positif seperti antusiasme dan kebahagiaan. Namun pada penelitian terbaru yang dilakukan oleh Iowa State University Amerika Serikat mengungkap bahwa kurang tidur dapat meningkatkan kemarahan secara langsung.
Baca Juga :
- PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
- PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
- RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
- PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
- RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
- RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
- RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
- PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
- PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
- RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
- PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
- PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
- PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
- PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
- RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat.
Partisipan pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama memiliki rutinitas tidur yang normal sedangkan pada kelompok lain waktu tidurnya dipotong mulai dua hingga empat jam setiap malam selama dua malam.
Kelompok pertama mendapat waktu tidur hampir sepanjang tujuh jam semalam. Pada grup lain, jam tidur mereka dibatasi hingga empat setengah jam semalam.
Kepala dari penelitian tersebut, Professor Zlatan Krizan mengungkap temuan dari penelitian tersebut tak berbeda dari penelitian sebelumnya.
“Secara umum, kemarahan cenderung lebih tinggi pada mereka dengan batasan jam tidur,” jelas Krizan.
“Kami memanipulasi agar timbul suara berisik selama penelitian, dan seperti diduga, orang-orang cenderung lebih marah ketika bunyinya semakin tak enak. Ketika jam tidur dibatasi, orang-orang juga dilaporkan semakin marah terlepas dari kebisingan yang dialami,” tandasnya. PT Rifan Financindo.
Sumber : Liputan 6